Jurnal Mantap. Menumbuhkan minat baca di kalangan masyarakat tak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi, jika wilayah tersebut berada jauh dari pusat kota yang menjadi sentra berbagai kemajuan termasuk dalam hal pendidikan.
Hal itu dirasakan Martabatul Aliyah, mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Ia merasa gelisah ketika melihat generasi muda di kampungnya di Desa Tlogopucang, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung lebih asyik menghabiskan waktu untuk trek-trekan yang hanya menimbulkan rasa keren bagi pelakunya.
Sebagai solusi, dia kemudian ikut aktif menghidupkan Perpustakaan Desa yang bernama Telaga Ilmu. Bersama teman-teman yang memiliki kepedulian terhadap minat baca, ia mencoba menghidupkan kembali budaya literasi di kalangan anak pedesaan.
“Perpus ini baru dirintis beberapa bulan lalu, tapi alhamdulillah koleksi buku-buku sudah banyak banget. Sebagian dapat donatur dari beberapa universitas,” katanya
Agar kegiatan perpus desa tak membosankan, ia dan teman-teman yang mempunyai latar belakang beragam mengisi waktu senggang untuk kegiatan lain, seperti senam di hari Minggu pagi dan kegiatan lainnya.
“Selain itu, di hari Minggu ada kelas khusus seperti kelas seni, teater, sastra, dan beberapa kali juga mengadakan even yang berhubungan dengan kegiatan anak-anak,” bebernya.
Meski sulit, ia masih mempunyai keyakinan bahwa suatu saat generasi muda di lingkungannya akan bisa dengan sukarela berkunjung ke tempat baca seperti perpustakaan.
“Saya berharap teman-teman pada ringan melangkahkan kaki ke perpus untuk sekedar baca dan sharing. Atau ikut kegiatan-kegiatan perpus setiap Minggu pagi untuk meramaikan,” tutupnya.
Pesan website startup hanya Rp 50.000,- / bln, tidak lebih mahal dari segelas kopi vietnam.
Dapatkan Cashback Promosi setiap menginformasikan kepada orang lain sampai turut serta, dan Anda mungkin tak perlu lagi membayar biaya bulanan website Anda.
 |